Hai Sobat Berkat! Temukan cara meredam marah dalam Islam dengan panduan lengkap dan dalil Al-Quran. Pelajari keutamaan menahan amarah dan raih ridha Allah.
Marah adalah emosi alami yang dialami oleh setiap manusia. Namun, dalam Islam, marah yang tidak terkendali dapat membawa dampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, penting untuk memahami cara meredam marah dalam Islam agar kita dapat menjalani kehidupan yang lebih tenang dan damai.
Artikel ini akan membahas berbagai cara yang diajarkan dalam Islam untuk mengendalikan marah, serta keutamaan menahan amarah.
Ayat Tentang Bahaya Marah
Dalam Al-Quran, Allah SWT memberikan peringatan tentang bahaya marah yang tidak terkendali. Marah dapat menyebabkan kerusakan hubungan, menimbulkan penyesalan, dan bahkan membawa dosa.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami bahaya marah dan berusaha mengendalikannya.
Salah satu ayat yang menyoroti bahaya marah adalah dalam Surah Ali Imran ayat 134, yang menyebutkan bahwa orang-orang yang menahan amarah dan memaafkan orang lain adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT. Ayat ini mengingatkan kita bahwa menahan amarah adalah tindakan yang mulia dan mendapatkan ridha Allah.
Cara Meredam Marah dalam Islam
Islam mengajarkan berbagai cara untuk meredam marah. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Membaca Ta’adwudz
Membaca Ta’adwudz adalah salah satu cara efektif untuk meredam marah. Dengan mengucapkan “A’udzu billahi min ash-shaytan ir-rajim” (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk), kita memohon perlindungan kepada Allah dari bisikan setan yang dapat memicu amarah.
Ta’adwudz membantu menenangkan hati dan pikiran, sehingga kita dapat berpikir lebih jernih dan mengendalikan emosi dengan lebih baik.
Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam suatu hadist yang berbunyi seperti berikut:
“Jika seseorang yang marah mengucapkan: ‘A’uudzu billah (aku berlindung kepada Allah SWT)’ niscaya akan reda kemarahannya.” (HR Abu ‘Adi dalam Kitab Al-Kaamil).
Dengan rutin membaca Ta’adwudz, kita dapat melatih diri untuk lebih sabar dan tidak mudah terpancing emosi.
2. Mengambil Air Wudhu
Mengambil air wudhu adalah cara lain yang diajarkan dalam Islam untuk meredam marah. Air wudhu memiliki efek menenangkan dan dapat membantu mengurangi panasnya amarah.
Rasulullah SAW bersabda bahwa marah berasal dari setan, dan setan diciptakan dari api, sehingga air dapat memadamkan api tersebut.
Cara meredam amarah sesuai ajaran Rasulullah SAW ini sudah dijelaskan dalam hadist berikut:
“Sesungguhnya marah itu dari setan dan terbuat dari api, dan api hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, apabila seorang di antara kamu marah, maka berwudhulah!” (HR Abu Daud).
Dengan berwudhu, kita tidak hanya membersihkan diri secara fisik, tetapi juga menenangkan jiwa.
Wudhu membantu kita untuk lebih tenang dan fokus pada ibadah, sehingga amarah dapat diredam dengan lebih mudah.
3. Diam
Diam adalah salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk meredam marah. Ketika marah, seringkali kita cenderung mengucapkan kata-kata yang menyakitkan atau melakukan tindakan yang dapat disesali.
Dengan diam, kita memberikan waktu bagi diri sendiri untuk menenangkan pikiran dan menghindari perbuatan yang tidak diinginkan.
Dalam diam, kita dapat merenung dan memikirkan solusi yang lebih baik untuk mengatasi masalah yang menyebabkan marah. Diam juga membantu kita untuk tidak memperburuk situasi dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.
4. Duduk atau Mengambil Posisi Tidur
Mengubah posisi tubuh, seperti duduk atau berbaring, adalah cara lain yang diajarkan dalam Islam untuk meredam marah.
Rasulullah SAW bersabda bahwa jika seseorang marah dalam posisi berdiri, maka hendaknya ia duduk, dan jika marahnya belum reda, maka hendaknya ia berbaring.
Perubahan posisi tubuh membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi ketegangan fisik yang seringkali menyertai amarah. Dengan duduk atau berbaring, kita dapat lebih mudah mengendalikan emosi dan berpikir lebih jernih.
5. Beristighfar
Beristighfar, atau memohon ampun kepada Allah, adalah cara lain yang efektif untuk meredam marah. Dengan mengucapkan “Astaghfirullah” (Aku memohon ampun kepada Allah), kita mengingatkan diri sendiri untuk bersabar dan tidak terbawa emosi.
Istighfar membantu kita untuk lebih sadar akan kelemahan diri dan memohon bimbingan Allah agar dapat mengendalikan amarah. Dengan rutin beristighfar, kita dapat melatih diri untuk lebih sabar dan tidak mudah terpancing emosi.
6. Mengingat Janji Rasulullah SAW
Mengingat janji Rasulullah SAW tentang keutamaan menahan amarah dapat menjadi motivasi untuk meredam marah. Rasulullah SAW menjanjikan surga bagi orang-orang yang mampu menahan amarah dan memaafkan orang lain.
Dengan mengingat janji ini, kita dapat termotivasi untuk lebih sabar dan tidak mudah terpancing emosi. Menahan amarah bukan hanya membawa kedamaian dalam hidup, tetapi juga mendapatkan pahala dan ridha Allah.
7. Tidak Marah Melainkan Karena Allah SWT
Islam mengajarkan bahwa marah hanya boleh terjadi jika ada alasan yang benar dan sesuai dengan ajaran agama. Marah yang dibenarkan adalah marah karena Allah, yaitu ketika melihat kemungkaran atau ketidakadilan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Dengan menahan marah yang tidak sesuai dengan ajaran agama, kita dapat menjaga diri dari dosa dan mendapatkan ridha Allah. Marah karena Allah adalah bentuk kecintaan kita kepada agama dan usaha untuk menegakkan kebenaran.
Keutamaan Menahan Amarah
Menahan amarah memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Berikut adalah beberapa keutamaan menahan amarah:
1. Allah SWT akan Menahan Siksa-Nya
Salah satu keutamaan menahan amarah adalah mendapatkan perlindungan dari siksa Allah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang menahan amarahnya, maka Allah akan menahan siksa-Nya pada hari kiamat.
Dengan menahan amarah, kita menunjukkan kesabaran dan ketakwaan kepada Allah. Hal ini akan mendapatkan balasan berupa perlindungan dari siksa Allah di akhirat kelak.
2. Terlindung dari Api Neraka
Menahan amarah juga dapat melindungi kita dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang menahan amarahnya, meskipun ia mampu melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat dan mempersilahkan ia memilih bidadari yang ia inginkan.
Berikut ini sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya neraka Jahannam mempunyai pintu yang tidak memasukinya kecuali orang yang sembuh kemarahannya dengan perbuatan maksiat kepada Allah SWT.”
Keutamaan ini menunjukkan betapa besar pahala yang diberikan kepada orang yang mampu menahan amarahnya. Dengan menahan amarah, kita dapat terhindar dari dosa dan mendapatkan balasan yang mulia di akhirat.
3. Mendapatkan Pahala
Menahan amarah adalah bentuk ibadah yang mendapatkan pahala dari Allah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa menahan amarah adalah salah satu bentuk jihad yang paling utama.
Dengan menahan amarah, kita menunjukkan kesabaran dan ketakwaan kepada Allah. Hal ini akan mendapatkan balasan berupa pahala yang besar di sisi Allah.
4. Mendapatkan Ridha Allah SWT
Menahan amarah juga dapat membawa kita kepada ridha Allah. Dalam Al-Quran, Allah menyebutkan bahwa orang-orang yang menahan amarah dan memaafkan orang lain adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah.
Dengan menahan amarah, kita menunjukkan kesabaran dan ketakwaan kepada Allah. Hal ini akan mendapatkan balasan berupa ridha Allah dan kedamaian dalam hidup.
FAQ
1. Apa itu marah dalam Islam?
Marah dalam Islam adalah emosi alami yang harus dikendalikan agar tidak membawa dampak negatif. Islam mengajarkan cara-cara untuk meredam marah dan menahan amarah.
2. Mengapa penting untuk meredam marah dalam Islam?
Meredam marah penting dalam Islam karena marah yang tidak terkendali dapat membawa dosa dan merusak hubungan. Menahan amarah mendapatkan pahala dan ridha Allah.
3. Bagaimana cara meredam marah dalam Islam?
Cara meredam marah dalam Islam antara lain membaca Ta’adwudz, mengambil air wudhu, diam, duduk atau berbaring, beristighfar, mengingat janji Rasulullah SAW, dan marah hanya karena Allah.
4. Apa keutamaan menahan amarah dalam Islam?
Keutamaan menahan amarah dalam Islam antara lain mendapatkan perlindungan dari siksa Allah, terlindung dari api neraka, mendapatkan pahala, dan mendapatkan ridha Allah.
5. Apakah marah selalu dilarang dalam Islam?
Marah tidak selalu dilarang dalam Islam. Marah yang dibenarkan adalah marah karena Allah, yaitu ketika melihat kemungkaran atau ketidakadilan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Kesimpulan
Cara meredam marah dalam Islam adalah bagian penting dari kehidupan seorang Muslim. Dengan mengikuti ajaran Islam dan menahan amarah, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih damai dan mendapatkan ridha Allah.
Menahan amarah bukan hanya membawa kedamaian dalam hidup, tetapi juga mendapatkan pahala dan keutamaan di sisi Allah.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dalam memahami cara meredam marah dalam Islam dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Temukan kedamaian dengan menahan amarah dan berbagi berkah. Dukung sesama dengan berdonasi ke rumahberkat.com dan jadilah bagian dari perubahan positif.