Gerakan Bantu Ratusan Penyandang Disabilitas Untuk Melanjutkan Hidup – Tiada hari tanpa #BerbagiBerkat. Tahukah kalian kalau jumlah saudara kita yang penyandang disabilitas pada tahun 2020 mencapai 22,5 juta atau sekitar lima persen dari jumlah penduduk Indonesia*? Dan angka tersebut terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Saudara-saudara kita ini belum banyak yang mendapatkan hak-hak yang seharusnya, padahal hak-hak penyandang disabilitas diatur dalam Pasal 6 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997, hak tersebut meliputi kesamaan kesempatan dalam pendidikan pada semua satuan, jalur, jenis dan jenjang, lalu berhak memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak, sarana aksesibilitas yang menunjang kemandiriannya, bantuan sosial, rehabilitasi dan lain-lain. Hak-hak yang seharusnya menjadi kebutuhan dasar manusia, seringnya tidak didapatkan oleh saudara penyandang disabilitas, hal itu yang membuat banyak orang malah memandang sebelah mata penyandang disabilitas. Padahal jika hak-hak dasar tadi bisa terpenuhi, akan lebih banyak saudara kita yang berproduktif dan berkarya, sudah banyak contoh saudara penyandang disabilitas yang sukses berkarya, misalnya The Able Art yang menjual hasil lukisan diatas hijab, pouch dan kain dari teman-teman penyandang disabilitas. Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Agustus 2020 yang dikeluarkan BPS, diketahui bahwa penduduk dengan usia 15 tahun ke atas atau memasuki usia kerja, yang merupakan penyandang disabilitas adalah sebanyak 17,95 juta orang, angka tersebut sama dengan sebanyak 8,8% dari total penduduk usia kerja di Indonesia. Dan jumlah penyandang disabilitas yang tercatat bekerja adalah sebanyak 7,68 juta orang atau 5,98% dari total penduduk yang bekerja di Indonesia**, jumlah ini tercatat menurun sebesar 20,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Artinya masih banyak saudara penyandang disabilitas yang kesulitan mendapatkan pekerjaan, maka dukungan untuk mereka memulai usaha akan sangat berarti, misalnya adanya bimbingan berbisnis secara digital dan digital marketing untuk setiap penyandang disabilitas yang memiliki ide usaha yang kreatif dan inovatif atau kolaborasi kreasi seni bersama saudara penyandang disabilitas. Rumah Berkat memiliki mimpi besar untuk membantu saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik seperti tunanetra, low vision, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, tunaganda, dan lain-lain untuk mendapatkan hak-hak dasarnya untuk melanjutkan hidupnya. Rumah Berkat berencana untuk menyalurkan bantuan berbentuk biaya penunjang pendidikan untuk anak diusia sekolah, kursi roda, kaki palsu, alat bantu dengar, Alkitab braille, Al-Quran braille dan alat penunjang lainnya. Selain alat-alat, Rumah Berkat juga menginginkan saudara penyandang disabilitas mendapatkan hak yang sama untuk menumbuh kembangkan bakat, kemampuan, dan kehidupan sosialnya dengan mendukung penuh ide usaha kreatif atau inovatif dari saudara penyandang disabilitas dengan memberikan modal dan pendampingan usaha. Mimpi besar ini ingin Rumah Berkat wujudkan bersama kalian, dengan program Gerakan Bantu Ratusan Penyandang Disabilitas Untuk Melanjutkan Hidup. Rumah Berkat yakin semakin banyak tangan yang membantu maka semakin banyak saudara penyandang disabilitas yang terbantu. Hanya dengan berdonasi minimal 10.000, dapat berkontribusi dalam keberlangsungan hidup saudara penyandang disabilitas dan melihat saudara-saudara kita kembali produktif dan berkarya karena hak-haknya telah terpenuhi. Nantinya, donasi yang terkumpul akan disalurkan langsung pada sekelompok orang yang membutuhkan, dengan laporan implementasi program yang transparan sebagai bentuk pertanggungjawaban pada donatur. Anda dapat berdonasi di program #BagiBerkat Senyum Anak Bangsa melalui link:https://rumahberkat.com/bantuan?search=disabilitas Yuk Jadi bagian dari program ini dengan berdonasi, untuk membantu teman-teman disabilitas untuk melanjutkan hidup layak donasi darimu sungguh kami nanti! Sumber data: *Kemensos. 26 Okt 2020. Kemensos Dorong Aksesibilitas Informasi Ramah Penyandang Disabilitas. Diakses pada 25 Agustus 2022, dari: http://kemensos.go.id/kemensos-dorong-aksesibilitas-informasi-ramah-penyandang-disabilitas ** Hanri, Muhammad. & Nia Kurnia, Sholihah. (2021). Kelompok Kajian Perlindungan Sosial dan Tenaga Kerja. Labor Market Brief, 2(3), 3.
Gerakan Bantu Masa Depan untuk Pendidikan Anak Bangsa | RumahBerkat.com
Gerakan Bantu Masa Depan untuk Pendidikan Anak Bangsa | RumahBerkat.com. Pendidikan yang merata untuk semua pelajar di Indonesia masihlah belum tercapai sampai saat ini, pelajar dipedalaman masih merasakan kesulitan mengakses pendidikan yang layak, tidak adanya sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya tenaga pengajar sampai tidak adanya kesadaran mengenyam pendidikan masih menjadi masalah utama. Hal tersebut dipengaruhi juga oleh daerah tempat tinggal para pelajar yang termasuk dalam daerah tertinggal, daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. Daerah tertinggal dinilai dari beberapa kriteria seperti sumber daya manusia, sarana dan prasarana, aksesibilitas, dsb. Dimana ketiga kriteria tersebut selalu menyebut tentang pendidikan, yaitu rata-rata lama sekolah, angka melek huruf, keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan dan akses ke pelayanan pendidikan dasar. Para orangtuapun sudah pasti mengalami dilema berat tentang keinginan memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya, karena orangtua mempunyai kewajiban untuk memberikan pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadi anak dan tingkat kecerdasan anak sesuai dengan minat dan bakatnya yang diatur dalam UU nomor 22 tahun 2002, dan keterbatasan ekonomi menjadi penghalang terbesar. Terlebih Indonesia masih dalam tahap pemulihan pasca melewati masa covid-19, dimana sektor pendidikan pernah terhenti dan terhambat pada tahun 2020, lag-lagi masalah ekonomi seringkali menghentikan langkah para pelajar, sehingga menurut laporan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan, ada 75.303 orang anak yang putus sekolah pada tahun 2021*. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang layak, aspek sumber daya manusia juga menjadi hal yang penting, tenaga pendidik di daerah tertinggal jumlahnya sangatlah sedikit bahkan ada guru yang harus mengajar dibanyak sekolah untuk mengajar murid-murid lain, ini terjadi karena tenaga pendidik dari kota yang bertugas mengabdi di pulau terpencil akan mengalami banyak kesulitan, selain harus beradaptasi dengan semua fasilitas yang terbatas, guru juga berhadapan dengan kerasnya kehidupan pesisir, juga beratnya berada jauh dari keluarga. HANYA PENDIDIKAN YANG BISA MENYELAMATKAN MASA DEPAN. TANPA PENDIDIKAN, INDONESIA TIDAK AKAN BERTAHAN – NAJWA SHIHAB Maka dari itu, pemerintah membuat Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen untuk memotivasi lebih banyak guru guru yang mau, mengabdi dan memajukan pendidikan di daerah tertinggal. Dan Rumah Berkat bertekat mendukung segala upaya untuk membuat perubahan pada pendidikan di daerah tertinggal, melalui program #BagiBerkat Senyum Anak Bangsa ini. Rumah Berkat memiliki misi besar untuk membantu satu persatu masalah kesenjangan pendidikan di Indonesia, mulai dari memberikan bantuan yang disesuaikan dengan kebutuhan penerima manfaat, berupa biaya penunjang pendidikan, bantuan infrastuktur sekolah, alat pendukung pembelajaran, beasiswa siswa berprestasi, dan lain-lain. Dengan sasaran penerima manfaatnya adalah sekolah yang tertinggal, pelajar yang bersemangat sekolah, mahasiswa kurang mampu yang berprestasi, tenaga pendidik atau guru honorer di daerah terpencil dan lain-lain. Dengan misi yang besar dan niat yang tulus membantu, Rumah Berkat mengajak teman-teman dermawan untuk membantu bersama-sama saling bahu membahu membuat perubahan pada pendidikan di Indonesia, terutama daerah tertinggal. Nantinya, donasi yang terkumpul akan disalurkan langsung pada sekelompok orang yang membutuhkan, dengan laporan implementasi program yang transparan sebagai bentuk pertanggungjawaban pada donatur. Anda dapat berdonasi di program #BagiBerkat Senyum Anak Bangsa melalui link: https://rumahberkat.com/bantuan?category=bantuan-pendidikan Ini saatnya kita lakukan aksi kepedulian untuk mengembalikan harapan para anak-anak di Indonesia melalui pendidikan yang layak. Yuk Jadi bagian dari program ini dengan berdonasi, untuk membantu masa depan pendidikan anak-anak di Indonesia. Donasi darimu, akan membuat perubahan untuk pendidikan para pelajar di daerah terpencil. *Kemendikbudristek. 2022. Jumlah Anak Putus Sekolah di Indonesia 2016-2021. Diakses pada 26 Agustus 2022, dari: http://statistik.data.kemdikbud.go.id/index.php/page/sd Disclaimer: 1. Donasi akan disalurkan sesuai dengan tingkat urgensi penerima manfaat. 2. Fasilitas pendidikan bagi penerima manfaat bisa berbeda disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Rumah Berkat akan terus berusaha memberikan fitur dan pengalaman yang menarik untuk para penggunanya, jadi nantikan pembaharuan informasi Rumah Berkat melalui website dan sosial media Rumah Berkat ya! Jika Anda mengalami gangguan atau ingin menghubungi tim Rumah Berkat, hubungi: