Hai Sobat Berkat! Inilah 7 contoh cara menjaga lingkungan yang simpel dan bisa langsung kamu terapkan. Cocok untuk pelajar, mahasiswa, hingga orang dewasa!
Kamu pernah nggak, lagi jalan-jalan pagi terus ngeliat tumpukan sampah plastik di pinggir jalan? Atau air selokan yang warnanya lebih mirip kopi susu? Itu semua adalah tanda bahwa lingkungan kita lagi gak baik-baik saja.
Tapi tenang, menjaga lingkungan gak selalu harus turun ke jalan pakai spanduk. Cukup dari hal-hal kecil yang kamu lakukan setiap hari, bisa banget lho bikin perubahan nyata.
Artikel ini bakal ngebahas 7 Contoh Cara Menjaga Lingkungan yang Mudah dan Efektif. Yuk, mulai dari diri sendiri dulu!
Daftar Isi
Toggle7 Contoh Cara Menjaga Lingkungan
Kadang, menjaga lingkungan terdengar seperti tugas berat. Padahal, ada banyak hal simpel yang bisa kita lakuin sehari-hari, tanpa perlu jadi aktivis atau ilmuwan. Mulai dari rumah sendiri, dari hal paling sederhana, dan yang paling penting: konsisten.
Yuk kita ulik satu per satu 7 contoh cara menjaga lingkungan yang mudah dan masuk akal buat diterapkan siapa pun, bahkan kalau kamu masih pelajar sekalipun.
1. Membuang Sampah pada Tempatnya
Keliatannya sepele, ya. Tapi percayalah, ini jadi masalah klasik yang nggak selesai-selesai. Masih banyak orang buang sampah sembarangan, bahkan di tempat yang jelas-jelas ada tempat sampahnya. Padahal, satu sampah plastik yang dibuang ke sungai bisa jadi masalah besar kalau ikut terbawa ke laut dan dimakan oleh hewan laut.
Aku pernah ikut kegiatan bersih-bersih pantai, dan yang paling banyak ditemukan adalah sampah botol plastik dan bungkus makanan.
Dan jujur aja, banyak dari kita kadang masih lalai buang sampah sembarangan, entah karena malas, atau ngerasa “ah, cuma satu ini doang”. Padahal kalau semua orang mikir begitu, ya jadilah gunung sampah.
Jadi mulai sekarang, biasakan buang sampah ke tempatnya. Kalau nggak nemu tempat sampah, simpan dulu di tas atau saku. Ini langkah paling basic, tapi paling penting untuk menjaga lingkungan.
2. Memisahkan Sampah Organik dan Non-Organik
Langkah ini jadi lebih powerful kalau kita udah terbiasa buang sampah di tempatnya. Karena setelah itu, kita bisa mulai pilah-pilah sampah. Sampah organik itu yang bisa terurai alami—kayak sisa makanan, daun kering, kulit buah. Sedangkan non-organik adalah plastik, logam, kaleng, atau kaca.
Kenapa ini penting? Karena sampah yang udah dipisah jauh lebih mudah diolah. Misalnya, sampah organik bisa dijadikan kompos buat tanaman. Sementara sampah non-organik bisa didaur ulang.
Dulu aku mikir ini ribet. Tapi setelah coba sediain dua tempat sampah di dapur—satu buat organik, satu lagi buat non-organik—ternyata nggak sesusah itu. Dan hasilnya, aku bisa bikin kompos mini buat tanaman lidah mertua di balkon. Hemat pupuk, ramah lingkungan pula.
3. Menggunakan Produk Daur Ulang
Banyak orang belum sadar bahwa memilih produk juga bagian dari aksi menjaga lingkungan. Sekarang ini udah banyak produk hasil daur ulang yang kualitasnya bagus, bahkan desainnya keren. Misalnya, tas dari limbah banner bekas, dompet dari plastik kresek, atau buku catatan dari kertas daur ulang.
Dengan menggunakan produk-produk seperti itu, kita membantu mengurangi limbah dan sekaligus mendukung bisnis yang peduli lingkungan. Ini bukan cuma soal konsumsi, tapi juga soal dukungan terhadap industri yang lebih berkelanjutan.
Aku punya tas jinjing yang terbuat dari banner bekas acara. Selain unik dan tahan air, tiap orang yang liat pasti nanya, “Ini dari bahan apa sih?” Dan itu jadi momen edukasi kecil buat ngobrolin soal pentingnya daur ulang.
Kamu bisa cari bank sampah terdekat atau jadwal pengambilan barang bekas. Dan kalau mau tahu lebih banyak tentang dampaknya, cek artikel ini: Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan
4. Mengurangi Penggunaan Energi
Listrik, air panas, AC, lampu—semuanya butuh energi, dan sebagian besar energi dihasilkan dari bahan bakar fosil yang menyumbang gas rumah kaca. Jadi, mengurangi penggunaan energi = mengurangi jejak karbon.
Cara sederhananya? Matikan lampu dan elektronik kalau nggak dipakai, buka jendela daripada nyalain AC, pakai kipas angin, atau jemur pakaian daripada pakai dryer.
Aku sendiri sekarang lebih sering buka jendela pagi-siang daripada nyalain lampu terus-terusan. Rumah jadi terang alami, udara juga segar. Tagihan listrik pun turun. Serius, hemat energi itu bukan cuma soal lingkungan, tapi juga soal kantong.
5. Menanam Pohon
Menanam pohon itu ibarat investasi jangka panjang buat bumi. Pohon menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen, menahan air tanah, bahkan jadi rumah buat hewan liar. Satu pohon aja punya segudang manfaat.
Dan kalau kamu tinggal di kota yang lahannya sempit, nggak harus nanam pohon besar kok. Tanaman dalam pot juga punya dampak positif.
Kamu bisa nanam sirih gading, lidah mertua, atau monstera yang lagi hits. Selain bantu menyaring udara, ruanganmu jadi estetik juga, kan?
Aku sendiri punya tanaman rambat di teras. Nggak nyangka, sejak ada itu, suhu di rumah jadi lebih adem. Rasanya lebih damai tiap pulang kerja, kayak disambut pelukan hijau yang nenangin.
6. Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya
Sabun pembersih rumah, pestisida, pewangi, hingga deterjen—semuanya sering mengandung bahan kimia yang bisa mencemari air dan tanah. Kalau terus-menerus dibuang ke saluran air, dampaknya bisa merusak ekosistem sungai dan laut.
Alternatifnya? Sekarang banyak produk pembersih alami yang lebih aman, bahkan kamu bisa bikin sendiri. Contohnya: campuran cuka + baking soda untuk bersihin kamar mandi. Atau pakai jeruk nipis dan garam buat bersihin noda membandel.
Aku udah coba ganti pewangi pakaian dengan cuka apel + minyak esensial. Awalnya skeptis, tapi ternyata hasil cucian tetap wangi dan nggak bikin iritasi kulit.
Mengurangi bahan kimia itu bukan cuma baik buat lingkungan, tapi juga buat kesehatan kita sendiri.
7. Dukung Energi Terbarukan
Energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, atau air adalah masa depan yang harus kita dukung. Memang, nggak semua orang bisa langsung pasang panel surya di rumah. Tapi dukungan bisa dimulai dari hal kecil, seperti:
-
Pilih produk dari perusahaan yang menggunakan energi hijau
-
Ikut petisi atau kampanye yang mendukung kebijakan energi bersih
-
Edukasi orang-orang sekitar soal pentingnya transisi energi
Dulu aku kira ini cuma bisa dilakukan pemerintah. Tapi ternyata, kita sebagai konsumen juga punya kuasa lewat pilihan kita. Bahkan sekarang beberapa komunitas udah bikin program “solar sharing”, di mana warga bisa patungan buat bangun sistem tenaga surya bersama.
Baca Juga : Cara Menjaga Lingkungan di Indonesia Agar Tidak Tercemar
Kesimpulan
Menjaga bumi nggak harus selalu lewat aksi besar—dengan 7 contoh cara menjaga lingkungan yang simpel dan aplikatif, kamu sudah bisa berkontribusi dalam menyelamatkan alam dari kerusakan.
Dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya hingga mendukung energi terbarukan, semuanya bisa dimulai hari ini, dari rumah sendiri. Kuncinya adalah kesadaran dan konsistensi, karena perubahan nyata datang dari kebiasaan yang terus dilakukan.
Kalau kamu ingin berbuat lebih dan bantu menciptakan dampak positif yang lebih luas, kamu juga bisa berdonasi untuk program lingkungan dan sosial.
Kunjungi rumahberkat.com, platform donasi online terpercaya yang menghubungkan niat baikmu dengan mereka yang membutuhkan.
Sekarang saatnya kita jaga bumi dan bantu sesama—bareng-bareng, karena kebaikan itu menular.
Seberapa bermanfaatkah artikel ini?
Klik pada bintang untuk memberikan nilai!
Rata-rata penilaian 5 / 5. Vote count: 89
Belum ada penilaian. Jadilah yang pertama memberi nilai pada artikel ini!